Liburankarangasem--sebuah
pantai yang berjarak sekitar 6 kilometer arah timur dari obyek wisata
Candidasa, Karangasem, Bali, menyuguhkan panorama alami, hamparan pantai yang
diapit dua bukit ini memiliki pasir putih kehitaman. Pantai sepanjang 300 meter
ini oleh masyarakat setempat disebut pantai Bias Putih, yang keberadaannya
menyangkut dua desa yakni Desa Adat Perasi dan Desa Adat Bugbug, di Kabupaten
Karangasem, Bali.
Pantai Candidasa |
Sebagian
besar kawsan pantai Bias Putih berada dalam Desa Adat Bugbug. Namun karena
kendala akses menuju kawasan, desa Aadat Perasi turut andil dalam memberikan
kemudahan akses jalan menuju pesisir pantai. Jalan ini merupakan satu-satunya
jalan yang sekaligus terhubung menuju Pura Dalem Perasi. Dua desa adat ini
menyelaraskan pandangan mereka untuk mempersembahkan alam berupa pantai yang
indah dan alami kepada pengunjung.
Pesisir Pantai |
Setelah
turun di halaman parkir, pengunjung tidak langsung dapat melihat pemandangan
pantai. Umumnya, semua kendaraan wisatawan hanya tertahan di areal parkir yang
teduh dengan pepohonan di sekelilingnya. Perjalanan kembalidilanjutkan dengan
berjalan kaki di medan jalan tanah dan bebatuan agar lantai. Upaya jalan kaki
ini hanya ditempuh sekitar 5 menit dan keindahan berupa garis pantai serta
daratan berupa pulau kecil terpampang di tengah air dan biru nampak kejauhan.
Pantai
Bias Putih masih terkesan alami. Kehadiran kawasan ini tidak serta merta
memberikan sarana akomodasi secara massif dan modern. Kesan alami ini bisa
dilihat dari beberapa kios milik warga yang menjual aneka makanan dan
cinderamata, suguhan bangunan alami beratapkan ilalang semi permanen masih
terjaga dengan baik. Beberapa jasa penyedia kursi payung pun bertebaran
menawarkan kenyamanan sebagai fasilitas tambahan.
Umumnya Pasir Putih akan terasa lebih sejuk bila dibandingkan dengan pasir hitam ketika
terpapar sinar di siang hari. Kesejukan pun bertambah dengan hadirnya dua bukit
dengan lahan tidur. Pantai Bias Putih, uniknya lagi menjadi bagian dari dua
bukit yang berbeda, yakni bukit Perasi di bagian timur, dan bukit Asah di
bagian barat. Sementara di bagian utara merupakan yakni bukit Perasi di bagian
timur, dan bukit Asah di bagian barat. Sementara di bagian utara merupakan
ladang milik warga setempat yang hanya di tumbuhi oleh kelapa tumbuhan rimbun
dan berbuah
Karena
sudah menjadi fasilitas umum, kawasan pantai ini pun selalu ramai dikunjungi
pengunjung. Dengan membayar tiket masuk Rp. 3.000, sudah bisa menikmati
keindahan pantai yang masih terjadi dari sentuhan tangan investor. Aktifitas yang
umumnya dilakukan, pengunjung bisa berenang di tepi pantai, berjemur, serta
melakukan aktifitas snorkling dengan menyewa boat yang telah tersedia. Warga setempat
yang merupakan penyedia jasa Snorkeling mengatakan, untuk bisa dilihat
keindahan coral dan perpaduan ikan, setidaknya ada 4 titk snorkling yang bagus,
salah satunya berada di balik bukit sebelah barat “ Snorkling start dari pantai
ketengah laut sekitar 40-60 meter dan bisa juga dari balik bukit. Untuk bisa
mencoba jasa ini, pengunjung cukup menyewa perahu boat serta perlengkapan yang
sudah disediakan kisaran Rp. 300 ribu sekali sewa.
Turis
atau wisatawan tidak hanya datang dari mancanegara saja. Wisatawan lokal pun
turut berbaur “menyelinap” diantara perpaduan alam, pantai dan bukit ini. Berhubung
jarak antara obyek wisata Candidasa tidak begitu jauh, banyak wisatawan yang
datang secara langsung dari sana menggunakan jasa sewa perahu dan turun di
pantai ini. Pantai Bias Putih tidak serta merta menyuguhkan alam yang alami,
kenyamanan juga sangat ditekankan yang sudah diamanatkan untuk warganya selalu
berbuat sopan, ramah terhadap wisatawan dan ramah terhadap lingkungan melalui
berbagai upacara keagamaan yang dilangsungkan desa setempat. Sehingga vibrasi
alami ikut mempengaruhi keadaan sekitar
0 Comments